JawaPos.com – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto mengharapkan perguruan tinggi vokasi dapat mengasah soft skill para mahasiswa. Mengingat jaman yang terus berkembang, ini wajib dilakukan apalagi dengan semakin terbukanya peluang mahasiswa vokasi melakukan pembelajaran di luar kampus hingga ke kancah internasional.
“Sayang jika dari sekarang kita tidak siapkan wahana peningkatan kemampuan soft skills mereka. Salah satu manfaat dari adanya kelas internasional adalah mahasiswa dapat berinteraksi dengan mahasiswa, dosen, dan peneliti asing. Bukan sebuah kemewahan, tapi ini memang kebutuhan dan pembiasaan sebagai calon pemimpin di masa depan,” tutur dia dikutip, Minggu (7/11).
Selain kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, yang perlu dimiliki lulusan vokasi adalah sikap atau perilaku bekerja, komitmen untuk bekerja keras, dan mau terus belajar. “Itu yang membuat perusahaan di Hongaria yang beberapa waktu lalu menerima peserta magang dari mahasiswa vokasi, tertarik untuk menerima mahasiswa untuk magang selama dua tahun. Itu yang mereka cari,” ungkap Wikan.
Dikatakan bahwa Ditjen Diksi dalam waktu dekat akan menjalin kerja sama dengan Jerman dan Belanda untuk mendekatkan PTV yang ada di Indonesia dengan puluhan PTV yang ada di dua negara tersebut. Selanjutnya, ia bersama jajarannya akan memperkuat program magang yang sudah berjalan, yakni program magang ke Hongaria yang melibatkan Persatuan Insiyur Indonesia (PII) dan Kedubes di Budapest, Hongaria.
“Selain itu, juga akan memperkuat kerja sama dengan perguruan tinggi di Taiwan melalui Taipei Economic and Trade Office (TETO) dengan mengirim lulusan D3 dari Indonesia untuk melanjutkan pendidikan sarjana terapan di sana,” tutur dia.
Kemudian, Ditjen Diksi juga akan menyelenggarakan program mobilitas internasional bagi mahasiswa vokasi atau Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) khusus untuk perguruan tinggi vokasi. “Sehingga dengan MBKM, kita bisa kirim ratusan mahasiswa untuk ke luar negeri untuk berbagai aktivitas akademik,” ujarnya.
Demikian juga penguatan kerja sama yang sudah berjalan dalam beberapa periode seperti dengan British Council, Jepang maupun Australia.
“Dengan Australia kita ada TAFE, singkatan dari Technical and Further Education yang merupakan sektor pendidikan dan sektor pelatihan terbesar di Australia.