PT Citra Nutrindo Langgeng, perusahaan yang bergerak di bidang industri, menghadapi tantangan besar dalam mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria dan kebutuhan kompetensi perusahaan. Kesulitan tersebut semakin terasa dengan adanya ketidaksesuaian antara kompetensi dasar yang diajarkan di dunia pendidikan dengan kebutuhan yang ada di dunia industri. Ditambah lagi dengan masalah internal seperti tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK), perubahan minat pembeli, serta kebutuhan akan tenaga kerja yang cepat beradaptasi di masa-masa sulit seperti pandemi.
Untuk mengatasi masalah ini, PT Citra Nutrindo Langgeng mengambil langkah proaktif dengan memangkas masa percobaan karyawan baru, serta menggandeng lembaga pendidikan dalam program magang. Langkah ini bertujuan untuk mencetak tenaga kerja yang siap kerja dan memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang diharapkan perusahaan. Dengan menjalin hubungan lebih erat dengan dunia pendidikan, perusahaan berharap dapat mengurangi ketergantungan pada proses rekrutmen eksternal yang memakan waktu dan biaya.
Bagi perusahaan, pelaksanaan pendidikan vokasi memberikan sejumlah manfaat signifikan. Pertama, program ini menghasilkan karyawan yang loyal dan berkompeten. Karyawan yang dididik melalui magang di perusahaan cenderung memiliki rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap perusahaan, sehingga mengurangi tingkat pergantian karyawan. Selain itu, biaya yang biasanya dikeluarkan untuk masa percobaan, lembur, dan penyaringan karyawan baru bisa dipangkas. Dengan adanya pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, ketergantungan terhadap proses rekrutmen eksternal bisa dihindari, dan proses adaptasi karyawan baru menjadi lebih cepat.
Tidak hanya itu, pelaksanaan pendidikan vokasi juga memastikan adanya penyelarasan kompetensi antara dunia pendidikan dan dunia industri. Dengan demikian, perusahaan dapat menjaga produktivitas dan kualitas kerja, bahkan saat ada tenaga kerja baru yang bergabung. Adanya budaya kerja yang positif dan kompetensi internal antar karyawan semakin mendukung stabilitas operasional perusahaan.
Bagi peserta pelatihan, program pendidikan vokasi memberikan kesempatan untuk belajar langsung di tempat kerja yang nyata. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang langsung diterapkan di lapangan. Dengan kata lain, mereka siap bekerja dengan kompetensi KSA (Knowledge, Skill, and Attitude) yang telah teruji di dunia industri. Bagi sekolah, kerjasama ini mengurangi beban investasi untuk peralatan praktek, karena teknologi terbaru yang digunakan perusahaan dapat diakses oleh siswa untuk dipelajari.
Salah satu contoh sukses pelaksanaan pendidikan vokasi di PT Citra Nutrindo Langgeng adalah kerjasama dengan SMK 5 Surabaya. Koordinator Quality Assurance dan Pelatih Tempat Kerja PT Citra Nutrindo Langgeng, Yulia Rahmawati, menjelaskan bahwa perusahaan telah menjalankan program pemagangan sejak lama, namun sebelumnya hanya menerima siswa tanpa mengharuskan mereka menjadi karyawan tetap. Dengan adanya kerjasama ini, Citra Nutrindo dapat memilih siswa yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Setiap tahunnya, PT Citra Nutrindo Langgeng menerima sekitar 4 hingga 5 siswa untuk dilatih di perusahaan. Hasilnya, setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan, siswa tersebut langsung diterima sebagai karyawan dengan gaji UMK penuh. Ini memberikan keuntungan ganda: perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk lembur, overtime, atau pelatihan tenaga kerja baru. Sementara itu, siswa mendapatkan kesempatan langsung untuk bekerja di perusahaan yang telah mereka kenal dan latih sebelumnya.
Berkat penerapan sistem pendidikan vokasi ini, PT Citra Nutrindo Langgeng berhasil mencetak tenaga kerja yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan siap menghadapi tantangan dunia industri yang terus berkembang. Dengan langkah strategis ini, perusahaan tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan SDM yang berkualitas dan budaya kerja yang produktif.