Jl. Bukit Darmo Raya No 1, Graha Famili Surabaya 
+62 (31) 7349231 
kadinjatim.sekretariat@gmail.com 

Merdeka Belajar sebagai Langkah Efektif Membangun Kolaborasi dalam Pendidikan Vokasi

Indonesia memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dimana bonus demografi atau periode populasi usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak daripada usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Namun, Untuk memaksimalkan potensi Indonesia, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif. Masalah rendahnya kualitas SDM merupakan isu kompleks yang memerlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, bukan hanya pemerintah.

Peningkatan kualitas pendidikan dianggap sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan daya saing di pasar global, di mana pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan industri akan memperbaiki keterampilan peserta didik. Oleh karena itu, reformasi pendidikan yang mencakup perbaikan kurikulum, metode pembelajaran, pengembangan keterampilan digital, pelatihan guru, dan penerapan teknologi terbaru sangat penting, tanpa mengabaikan cita-cita pendidikan yang menumbuhkan kompetensi holistik sesuai keberagaman manusia.

Pendidikan vokasi dinilai dapat menjadi modal untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing guna mengoptimalkan bonus demografi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi. Namun katanya, lulusan pendidikan vokasi masih menjadi penyumbang pengangguran yang konsisten setiap tahun. Padahal sejatinya, pendidikan vokasi ditujukan untuk menyediakan lulusan yang siap kerja. Pengembangan inovasi, praktik baik upaya konkret menuju perbaikan saat ini dirasa perlu dilakukan sebagai kunci dari permasalahan yang ada di dunia vokasi.

Dalam upaya mengurangi kesenjangan tersebut, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menginisiasi kebijakan Merdeka Belajar. Merdeka Belajar bukanlah hanya sebuah kebijakan, namun Merdeka Belajar juga merupakan filosofi yang mendasari proses sekaligus tujuan jangka panjang pendidikan Indonesia. Melalui Merdeka Belajar, transformasi pendidikan vokasi juga menjadi isu prioritas.

Penerapan Merdeka Belajar memerlukan kesiapan dari tiga pelaku utama pendidikan yaitu  tata kelola dan kepemimpinan yang responsif, keterbukaan pendidik dan pengelola terhadap gagasan baru, serta kesediaan untuk belajar dan berkolaborasi dengan peserta didik dan mitra eksternal. Selain itu, peserta didik didorong untuk mengembangkan kemandirian, tanggung jawab, dan kemajuan belajar yang lebih baik. Jaminan kolaborasi yang nyata terlihat melalui penyusunan kurikulum bersama mitra, program magang, dan jaminan rekrutmen bagi lulusan. Tentunya hal ini memudahkan dan meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan prodi.

Dengan menciptakan penerus yang terdidik dan memiliki kualitas yang baik serta memiliki kesempatan yang sama meraih kesuksesan dengan berbagai inovasi. Inovasi menjadi ciri kompetensi masa depan yang paling sering disebut saat ini. Diperlukan dukungan ekosistem yang solid dan komprehensif, di mana semua pihak saling mendukung tanpa henti, tidak hanya dalam bentuk insentif materi, tetapi juga dalam menghubungkan ide dan mendapatkan apresiasi sepanjang prosesnya.

Empat tahun sudah kebijakan Merdeka Belajar memfasilitasi untuk merealisasikan kolaborasi dan karya sebagai pengalaman bermakna, bukan sekedar memenuhi tuntutan tugas sederhana. Selama prosesnya, inovasi yang dihasilkan oleh vokasi kini telah diperkuat dengan pemaparan pada keterampilan tinggi yang memperluas wawasan di berbagai bidang multidisiplin.

Lulusan vokasi, melalui Merdeka Belajar, tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja saat ini. Namun mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, serta memiliki landasan kemampuan soft skills yang mumpuni dengan berpikir kritis, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan mampu berkolaborasi untuk menghasilkan sebuah inovasi. Melalui Merdeka Belajar, diharapan kita semua bisa terus belajar, berkolaborasi dan berkarya bersama untuk membudayakan inovasi yang menjadi esensi dari integrasi teknologi sekaligus jawaban dari segala perubahan dunia setelah pandemi.

 

Sumber:

https://polinela.ac.id/artikel-mengobati-krisis-kolaborasi-pada-pendidikan-vokasi-dengan-merdeka-belajar/

Leave a Reply