PURWOREJO, KRJOGJA.com – Besarnya investasi di wilayah Provinsi Jawa Tengah bagian selatan dan Yogyakarta, menjadi peluang bagi perguruan tinggi (PT) vokasi di Kabupaten Purworejo. Perguruan tinggi vokasi meluluskan tenaga kerja yang menguasai teori dan memiliki kompetensi keahlian.
Peluang juga muncul karena pemerintah akhir-akhir ini fokus mengembangkan pendidikan vokasi. “Ada banyak kesempatan mengembangkan pendidikan vokasi di Purworejo, termasuk bisa diambil dari pemerintah, misal dalam bentuk hibah,” tutur Rektor Universitas Gunadarma, Prof Dr ES Margianti SE MM, kepada KRJOGJA.com, usai memberi pembekalan kepada wisudawan Politeknik Sawunggalih Aji (Polsa) Kutoarjo, Kamis (17/10).
Menurutnya, wilayah Purworejo bakal berkembang pesat seiring fokus pemerintah dalam mengembangkan kawasan. Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) di Kulonprogo Yogyakarta, Badan Otorita Borobudur di tiga kabupaten, dan Bendungan Bener di Kecamatan Bener diperkirakan akan membawa efek positif bagi Purworejo.
Peluang kerja, lanjutnya, akan terbuka dan wilayah Purworejo bisa menjelma menjadi kabupaten tujuan investor. Untuk menangkap peluang itu, PT vokasi harus meningkatkan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Jangan lupa, kampus juga bertanggung jawab mengembangkan lingkungan,” ucapnya.
Selain itu, kampus harus memperkuat analisis Strengths Weaknesses Opportunites Threats (SWOT) untuk melihat peluang dan tantangan, kemudian dicari solusi mengatasinya. Bentuk konkrit di kampus vokasi, katanya, dilakukan dengan mengembangkan program D-4 atau sarjana terapan. “Sarjana terapan punya kemampuan penelitian dan terapan sekaligus, tentu kemampuan ganda ini sangat dibutuhkan dunia kerja,” ungkapnya.
Universitas Gunadarma, tambahnya, akan membantu Polsa membangun program D-4 dengan menerjunkan akademisinya untuk meningkatkan kualitas SDM kampus tersebut. “Tentunya nanti harus sinkron antara pengembangan SDM dan dukungan dari yayasan yang menaungi politeknik,” tegasnya.
Direktur Polsa Sapta Aji Srimargiutomo SKom MM menuturkan, Polsa akan membuka D-4 program studi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Akuntansi Perpajakan. Kampus memproses perizinan dan program itu ditargetkan mulai perkuliahan pada tahun 2020.
Pemilihan dua program itu, katanya, berdasar hasil analisis yang dilakukan kampus. “Kami melihat, lulusan RPL dibutuhkan minimal hingga 25 tahun mendatang dan akuntansi perpajakan selalu dibutuhkan, seiring misi pemerintah meningkatkan penerimaan pajak dari sektor usaha,” terangnya.
Polsa mewisuda 94 lulusan program studi Administrasi Bisnis, Akuntansi dan Teknologi Informasi. Kampus, katanya, membekali mahasiswa dengan kemampuan wirausaha. “Kami ada inkubator wirausaha, lembaga itu mewadahi UMKM dan meningkatkan kualitas mereka hingga menjadi ‘enterpreneur’ yang andal,” paparnya.
Ketua Yayasan Polsa Dr Drs H Mulyadi Nitisusastro MM mengemukakan, rencana membuka program D-4 merupakan terobosan kampus dalam menangkap peluang kemajuan teknologi dan meningkatnya investasi. “Mereka tidak sekedar diajari teori, karena kami menjadikan mahasiswa praktisi. Kami tekankan lulusan bisa menguasai ilmu juga mengatasi masalah dengan teori yang dimiliki,” tandasnya. (Jas)