
Realitarakyat.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), menggelar pelatihan atau kelas offline dalam pengembangan kualitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Digelar selama 2 hari pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 25-26 September 2020, pelatihan bertema “Membangun Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan UMKM, Jalan Strategis Membangun Ekonomi Nasional” ini membahas mengenai seluk beluk inkubasi bisnis dan pengembangan sektor UMKM berbasis pendidikan vokasi.
Dihadiri 50 orang perwakilan dari pelaku UMKM di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, para peserta terlebih dahulu melakukan rapid test dan memenuhi protokol kesehatan secara maksimal untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Hadir narasumber yang berasal dari Mitras DUDI Kemendikbud, perwakilan dari LPPM Institut Pertanian Bogor, Wakil Kepala Divisi Mikro Banking BRIsyariah Mohammad Isnaeni, tokoh entrepreneur sekaligus pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno, Dekan Sekolah Vokasi IPB University dan pemilik PT Baba Rafi Indonesia Nilam Sari yang memberikan materi terkait wawasan, pengetahuan pengembangan bisnis, hingga pendidikan vokasi kepada para usahawan.
Menurut Direktur Mitras DUDI, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ahmad Saufi, selama ini pelaku UMKM kerap diselipi oleh permasalahan-permasalahan dasar. Sehingga, kelas offline ini diharapkan bisa memberikan ruang bagi sektor UMKM untuk menjalin kemitraan dengan pendidikan vokasi.
Dasar permasalahan inilah yang mendorong pemerintah membangun kemitraan anatara pelaku UMKM dan pendidikan tinggi vokasi lewat inkubator bisnis.
“Selama ini, banyak sekali permasalahan di usaha mikro misalnya permasalahan terkait inventarisasi, ini kita cari solusinya melalui pelatihan ini. Permasalahn inilah yang harus kami dengar”, ujar Saufi, Minggu (27/09/20) y.
Ia menambahkan, solusi yang ditawarkan Mitras DUDI dalam menghadapi tantangan tersebut diantaranya dengan menyediakan 2.200 lebih Politeknik dan sekolah-sekolah vokasi di bawah pembinaan Ditjen Pendidikan Vokasi bagi UMKM. Pengembangan, inovasi bisnis UMKM hingga efisiensi model bisnis melalui peran teknologi juga ditawarkan dalam ruang sarana pendidikan vokasi tersebut.
Sementara itu, salah satu pembicara yakni Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Arief Daryanto menambahkan, pendidikan tinggi vokasi memiliki fungsi untuk mentransformasikan UMKM agar tetap memiliki daya saing dan mengikuti perkembangan zaman melalui vitalitas inovasi.
“Daya saing yang terus dipelihara terutama di masa Covid-19 ini perlu pendampingan, sehingga pelaku UMKM bisa terus bertahan (survive). Sehingga di era normal baru (new normal) mereka bisa memiliki daya tahan yang tinggi termasuk dengan terbentuknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas”, jelas Arief.
Untuk memberikan solusi atas akses pendanaan yang terbatas, Mitras DUDI Kemendikbud juga memfasilitasi pelaku UMKM dengan menghadirkan pembicara dari salah satu Bank yang menjalankan kegiatan usaha berbasis syariah, yakni BRISyariah.
Selain itu para praktisi usaha yang dihadirkan seperti Sandiaga Salahuddin dan Nilam Sari, memperkuat kebutuhan pelaku UMKM yang membutuhkan jawaban atas permasalahan yang dimilikinya selama ini.
Rangkaian program pembinaan dan pendampingan yang intensif atau disebut inkubator bisnis ini, diharapkan dapat memperkuat bisnis pelaku UMKM yang setiap tahunnya berperan besar pada perekonomian nasional.
“Ini menjadi suatu hal yang luar biasa, sebagai bagian dari Ditjen Pendidikan Vokasi, Mitras DUDI diberikan tugas dan fungsi untuk menggandeng semua pelaku-pelaku usaha untuk bermitra dengan pendidikan vokasi. Dengan pelatihan ini, kami sangat terbantu dalam upaya memperkuat pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi nasional terutama melalui pendidikan vokasi”, ujar Kasubag TU Mitras DUDI Kemendikbud, Yudil Chatim dalam kesempatan yang sama.
Tanggapan Peserta Pelatihan
Salah satu peserta pelatihan, Gunawan mengatakan, pelatihan yang digelar oleh Mitras DUDI Kemendikbud ini, dinilai menjadi salah satu solusi bagi pelaku UMKM yang selama ini memerlukan bimbingan dan perang langsung dari berbagai pihak khususnya pemerintah.
“Ini adalah bagian dari kekuatan di Kementerian terutama di Mitras DUDI. Dengan pandemi Covid-19 ini kami masih bisa bertahan dan punya nyali. Jadi ini merupakan salah satu solusi dengan sinergitas antara governemnt dengan pelku usaha untuk dinikahkan massal”, ujar Gunawan.
Sementara itu, salah satu peserta dan pelaku UMKM di bidang perikanan, Hasan mengharapkan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah dan pelaku usaha bisa langsung direalisasikan untuk mendorong bisnis usahanya.
Selain itu, Grafi sebagai salah satu peserta menyampaikan, pelatihan yang digelar Mitras DUDI selain memperkuat silaturahmi juga digunakan sebagai ajang untuk saling bertukar pikiran antara para praktisi, pelaku usaha, pemerintah dan akademisi dalam memperbaiki kualitas usaha UMKM.
“Karena dengan pelatihan seperti ini kami bisa silaturahmi dan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru serta kita ditemukan dengan pengusaha-pengusaha nasional. Kegiatan ini cukup seru nikmat dan menjaga protokol kesehatan”, sebut Graf.(Din)
Sumber: https://realitarakyat.com/2020/09/27/kemendikbud-gelar-pelatihan-vokasi-ke-pelaku-umkm/