HARIANHALUAN.COM – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) SMTI Padang, sekolah vokasi binaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kementerian Perindustrian menyelenggarakan pelatihan Health, Safety, Environment, and Quality (HSEQ) bagi siswa kelas XII. Pelaksanaan pelatihan yang merupakan daftar pembelajaran itu dilaksanakan di halaman sekolah, Sabtu (3/1/2020).
“Ini kan pelatihan dilaksanakan khusus bagi kelas XII dalam rangka mempersiapkan siswa-siswi SMTI Padang untuk bekerja di industri,” ujar ketua pelaksana sekaligus guru, Deri Vebiola Putra.
Sama-sama diketahui, kata dia, bahwa untuk bekerja di industri itu sangat bahaya, salah satunya bekerja di ketinggian. Maka perlu dibekali dengan pelatihan bagaimana cara turun dari ketinggian.
“Jika sudah bekerja di industri, mereka tidak akan gamang lagi karena sudah dicoba dan telah mendapatkan pelatihan di sekolah,” terang Deri.
“Nah, untuk meningkatkan kompetensi, maka dilakukan pelatihan dan dari hasil pelatihan akan ada pengakuan sertifikat. Kami bekerja sama dengan lembaga pendidikan internasional Vapro Belanda,” ujarnya.
Jadi, ujarnya lagi, sertifikat pengakuan ini tarafnya internasional, karena materinya secara teori dan praktik, instruktur datang ke sekolah secara langsung untuk memberikan pelatihan. Namun karena kondisi covid, maka dilakukan secara daring.
“Karena kondisi covid, yang sebelumnya penyampaian teori dan praktik dari instruktur langsung ke sekolah. Karena covid, maka dilakukan secara daring,” ungkap kepsek yang akrab dipanggil Bu Ida itu.
Dijelaskan Ida, pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari dengan penerapan protokol kesehatan. Jadi siswa-siswi yang menjalani pelatihan, harus benar-benar sehat dan paling penting adalah izin kedua orang tua.
“Paling utama adalah izin orang tua dan tidak menggunakan kendaraan umum datang ke sekolah. Di sekolah, mulai dari masuk gerbang, harus dicek suhu, mencuci tangan serta tetap memakai masker,” sambungnya.
Ditambahkannya, kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan selama tiga hari yang dimulai sejak Kamis (1/10/2020) kemarin. Kemudian menjalani pelatihan secara teori melaui daring.
“Selama dua hari, siswa-siswi dibekali dengan teori dari instruktur dari Jakarta. Untuk hari ketiga, dilanjutkan dengan praktik di lapangan terbuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.(*)