SURABAYA- Salah satu aspek penting dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia yakni keberadaan pendidikan vokasi.
Sementara berbagai kegiatan dan program telah banyak dilakukan oleh para penggiat pendidikan demi pembangunan SDM yang unggul.
Nah membahas hal itu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) didapuk menjadi tuan rumah Seminar Nasional dan Kongres Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) 2020 yang digelar secara daring.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menuturkan, pembangunan SDM yang unggul merupakan kunci pembangunan Indonesia dan menjadi prioritas bangsa. Makanya, pendidikan menjadi aspek penting dalam pembangunan SDM, termasuk pendidikan vokasi di Indonesia.
“Keseriusan pemerintah dalam memaksimalkan potensi dan menggarap pembangunan SDM, khususnya vokasi dibuktikan dengan pembentukan direktorat jenderal khusus, yaitu Direktorat Jenderal Vokasi,” kata Nadiem.
Nadiem Anwar Makarim melanjutkan, pihaknya berkomitmen untuk benar-benar mendorong kemajuan institusi pendidikan vokasi melalui strategi link and match. “Link and match kali ini tidak sekedar seremoni dan tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU), namun betul-betul secara substantif sampai mewujudkan pendidikan dan lulusan vokasi yang relevan dengan dunia nyata,” katanya.
Nadiem Makarim menambahkan, hal tersebut tentunya harus didukung oleh semua pihak dalam mewujudkannya dengan baik. ”Strategi ini bukan diukur dari semata-mata aspek fisik yang nampak, tetapi juga harus dimulai dari perubahan pola pikir dan kepemimpinan kepala SMK, guru-guru, dekan, atau direktur kampus vokasi,” jelasnya.
Kemendikbud, katanya, terus berusaha menghadirkan berbagai terobosan baru. Tak hanya menambah daya tarik pendidikan vokasi, tetapi juga memberi kesempatan bagi peserta didik untuk memilih yang terbaik. Pekan lalu, Kemdikbud telah meluncurkan dua program terobosan, yaitu program SMK Diploma 2 (D2) jalur cepat dan program peningkatan prodi D3 menjadi sarjana terapan atau D4.
Nadiem Anwar Makarim juga mengajak berpikir dari hulu ke hilir. Program-program vokasi termasuk PT Vokasi harus berbasis kebutuhan nyata. Tanpa hal itu, tentunya tidak dapat menciptakan lulusan dengan kompetensi yang relevan, memiliki mental siap kerja, dan siap belajar sepanjang hayat. “Vokasi harus bisa menjadi solusi, berinovasi, dan kuat untuk Indonesia,” imbuhnya.
Nadiem juga menegaskan, tanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi ada di pundak kita semua. Ia berharap upaya baik ini dapat segera terlaksana, sehingga dapat menghadirkan pendidikan vokasi yang relevan dan vokasi bisa semakin berperan strategis dalam memajukan Indonesia.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menjelaskan, seminar dan kongres tahun ini mengusung tema besar Kolaborasi Pendidikan Vokasi dan Industri untuk Menjadikan Indonesia Lebih Hebat.
“Tak hanya itu, pada sidang komisi ini terbagi menjadi empat bidang yang diharapkan bisa menjawab isu-isu dan permasalahan substantif, serta mencapai tujuan yang strategis,” kata dia.
Sementara empat bidang yakni Keorganisasian dan Proker, Sinergi Industri, Teaching Factory, serta Keorganisasian dan Proker.(Aan Haryono)
sumber: https://news.okezone.com/read/2020/11/23/65/2314254/mendikbud-ingatkan-vokasi-harus-bisa-menjadi-solusi?page=3