Jl. Bukit Darmo Raya No 1, Graha Famili Surabaya
+62 (31) 7349231
kadinjatim.sekretariat@gmail.com

Ubah Mindset Pendidik, Terus Dorong Revitalisasi Pendidikan Vokasi

JawaPos.com/2/4/2022 – Chef Ryan Yeremia mengeluarkan ponselnya. Dia lantas mengabadikan hasil karya masakan mahasiswanya, Ruth Selasih. Lalu, Chef Ryan melakukan penilaian. Dia menyebut, dalam dunia kuliner, antara gizi, rasa, dan tampilan tak boleh dipisahkan.

Practice makes perfect sudah menjadi semboyan wajib bagi pendidikan vokasi. Bahwa, mengolah makanan dengan bahan bergizi saja tidak cukup. Membuat tampilan yang cantik dan menciptakan aroma yang menggugah, juga sangat penting. Tujuannya, demi mengundang selera penikmat makanan.

Pendidikan vokasi kini terus menjadi perhatian. Selain penurunan peringkat PISA, tingkat produktivitas masyarakat Indonesia juga terus merosot dalam data Asian Productivity Organization (APO) sejak 1970 hingga 2018 lalu. Karena itu, pendidikan vokasi pun terus diperbaiki. Harapannya, dapat mengangkat angkat produktivitas dan skor PISA Indonesia.

Untuk mendongkrak perubahan tersebut, Dirjen Vokasi menyiapkan program pendampingan SMK Pusat Keunggulan (PK). Pendampingan dilakukan selama empat tahun agar perubahan optimal bisa dilakukan. ”Syaratnya, mereka harus memenuhi prinsip link & match 8+i. Jika hanya tanda tangan kerja sama tanpa ada tindak lanjut, ya tidak bisa,” tegas Wikan.

Sebagai pacuan, pihaknya juga akan memberikan bantuan anggaran jika SMK berhasil mendapatkan bantuan dana atau alat dari industri. ”Mereka dapat alat apa saja, akan dihitung dan kami siap berikan dana setara dengan itu. Jika diberi bantuan senilai Rp 2 miliar, kami juga akan berikan Rp 2 miliar,” tutur Wikan.

Dia mengungkapkan, Surabaya dengan banyaknya lembaga pendidikan vokasi dan industri, dinilai siap menerapkan kurikulum prototipe tersebut. SMKN 6 Surabaya telah menjadi salah satu SMK PK yang sudah dibina Dirjen Vokasi Kemdikbudristek. Sejak 2020, total sudah ada sebanyak 901 SMK PK yang dibina dan akan terus ditambah.

Kepala SMKN 6 Surabaya Bahrun mengatakan, siswa kelas X sudah menjalani kurikulum prototipe saat ini. Mereka sudah ada jam kerja di luar kelas minimal 6 jam. ‘’Program project based ini mendorong mereka berkarya sambil mengetahui dunia kerja seperti apa,” ucapnya.

Bagi siswa jurusan tata boga, misalnya. Mereka tak hanya sekadar bagaimana membuat kue yang enak. Tapi, siswa-siswi juga belajar bagaimana memasarkannya hingga aspek apa saja yang penting untuk dikreasikan supaya makanan bisa menarik bagi pembeli.

Kurikulum prototipe itu tentu jadi tantangan bagi pendidik. Barun mengatakan, perubahan kurikulum memang mempunyai sisi yang mudah dan susah. ”Outputnya akan memudahkan anak cepat terserap industri. Namun, kita juga akui belum semua industri punya sarana diklat,” imbuhnya.

Sementara itu, upaya menjalin kerja sama dengan kalangan industri juga terus dikembangkan Ottimmo International Master Gourmet Academy. Selama ini, kerja sama memang sudah terbangun cukup apik. ”Selama ini syarat magang bagi mahasiswa bisa dilakukan di mana saja. Ada yang diajukan ke kita, ada juga yang kita bantu jalin kerja sama untuk mahasiswa,” kata Hilda Tjahjani, director of Studies Ottimmo International Master Gourmet Academy.

Jalinan kerja sama dengan grup hotel nasional dan internasional itu membantu mahasiswa untuk bisa merasakan didikan di dunia kerja. Bagaimana mereka mengelola dapur sendiri, membangun kerja sama dengan manajemen hotel atau restoran. ”Kita juga melihat apakah suasana kerjanya memang optimal untuk mengembangkan potensi anak,” sambungnya.

Hingga saat ini, pihaknya masih terus membuka beragam kerja sama. Tak terbatas pada industri, melainkan juga lembaga pemerintah. Yang penting, siswa bisa ikut aktif mengerjakan proyek secara riil. ”Bagi yang sudah aktif usaha sendiri, kita juga buatkan perhitungan khusus agar kegiatan mandirinya bisa dimasukkan dalam penilaian magang,” tutur Hilda

Kesiapan kalangan industri juga perlu dilihat lebih dalam, jika ingin membedah kurikulum prototipe pendidikan vokasi. Training Manager Hotel Ciputra World Surabaya Olivia Suryajaya mengatakan, pihaknya sudah memiliki kurikulum khusus untuk siswa dan mahasiswa yang magang di tempatnya. ”Baik untuk yang mendaftar mandiri, maupun yang lewat kerja sama dengan sekolah atau kampusnya,” jelas Olivia.

Olivia menambahkan, pembuatan kurikulum atau matriks disesuaikan dengan divisi yang diikuti peserta didik. ”Di awal pasti ada general knowledge, selanjutnya baru fokus pada job desc masing-masing,” papar alumnus UK Petra itu.

Misalnya, siswa yang belajar di kitchen akan menerima materi skill yang berbeda dengan siswa yang magang di sales. Tak hanya itu, pihaknya juga sudah memiliki perwakilan dari masing-masing divisi untuk mengajar di lembaga pendidikan. ”Jadi bergantung permintaan dari SMK atau kampusnya. Ingin materi soal apa, tim akan jadi dosen atau guru tamu,” sambungnya.

Pengamat pendidikan Jawa Timur Prof Iwan Vanani mengatakan, link and match di area Jatim sudah cukup bagus. ”Beberapa jenis industri, saya lihat sudah membangun hubungan yang bagus dengan lembaga pendidikan,” jelasnya.

Dia mengambil contoh industri tekstil dan otomotif sebagai industri yang telah memiliki link and match yang baik. ”Saya lihat sudah ada industri yang mendatangkan mesin baru, kemudian menarik siswa dan mahasiswa untuk ikut belajar,” papar dosen Departemen Teknik dan Sistem Industri ITS itu.

Namun, pendidikan vokasi tetap masih menyimpan tugas besar. Menurut Iwan, tenaga pendidik jadi tombak utama dalam kesiapan peserta didik di dunia kerja. ”Kepala sekolah dan rektor, jelas harus terbuka dengan perkembangan saat ini,” tuturnya.

Iwan menyatakan, dunia saat ini berkembang. Munculnya e-commerce dan teknologi lainnya harus terus diikuti. Jurusan di pendidikan vokasi juga seharusnya ikut berkembang sesuai kebutuhan. Dalam dunia pariwisata, misalnya. Kawasan Bali, mesti mempunyai sekolah vokasi yang mengikuti gerak pariwisata.

”Sekolah bartender, contohnya. Jatim belum memiliki itu. Nah, kita juga bisa melihat kalau perkembangan di dunia pariwisata semakin besar. Kopi juga begitu, saat ini masih banyak digemari di masyarakat,” tuturnya.

Dengan kurikulum prototipe, jalinan lembaga pendidikan dan industri seharusnya semakin akrab. Tapi, mindset juga harus terbuka supaya output yang diharapkan dapat terwujud.

KOnsep Link And Match  8 + i Kurikulum Prototipe Pendidikan Vokasi

  • Penyusunan kurikulum bersama antara lembaga pendidikan vokasi dan industri
  • Pembelajaran berbasis proyek riil dari dunia kerja
  • Jumlah dan peran guru/dosen/instruktur dari industri dan dunia kerja ditambah
  • Magang dan praktik kerja di dunia kerja minimal satu semester
  • Sertifikasi kompetensi sesuai standa dan kebutuhan dunia kerja
  • Dosen/guru/instruktur secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari dunia kerja
  • Riset terapan mendukung teaching factory
  • Komitmen serapan luusan oleh dunia kerja
  • Beragam kemungkinan kerja sama dengan dunia kerja, misalnya beasiswa atau ikatan dinasi, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium

Sumber asli: https://www.jawapos.com/nasional/pendidikan/02/04/2022/ubah-mindset-pendidik-terus-dorong-revitalisasi-pendidikan-vokasi/

Leave a Reply