Jl. Bukit Darmo Raya No 1, Graha Famili Surabaya 
+62 (31) 7349231 
kadinjatim.sekretariat@gmail.com 

Pendidikan Vokasi Menuju Bonus Demografi, Dorong Kolaborasi Semua Jenjang

RADARSOLO.ID – Pendidikan vokasi berperan penting dalam strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM). Maka pendidikan vokasi saat ini, fokus menciptakan entrepreneur muda. Melalui Kurikulum Merdeka, seluruh sekolah diberi kebebasan mengembangkan pembelajaran vokasi untuk para siswa.

Wakil Dekan I Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Dwi Priyanto menjelaskan, Indonesia akan menerima bonus demorafi pada 2045. Artinya, ada ledakan jumlah penduduk produktif, ketimbang yang tidak. Di mana salah satu yang diandalkan untuk memanfaatkan bonus demografi tersebut, adalah melalui pendidikan vokasi di jenjang SMK.

“Jadi perlu ada perlakuan khusus untuk menyiapkan siswa-siswa SMK. Supaya bisa merebut peluang dan mengisi semua lapangan pekerjaan yang tersedia. Tentu sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri. Salah satunya memaksimalkan Kurikulum Merdeka Belajar dan program link and match,” terangnya.

Kendati demikian, Agus mengingatkan agar mempercepat sosialisasi. Jangan sampai pengalaman seperti Kurikulum 2013 terulang. Di mana sosialisasi sangat minim, namun sekolah dipaksa menerapkan.

“Kurikulum Merdeka lebih meningkatkan kompetensi siswa SMK. Proses pembelajarannya lebih efektif, efisien, dan relevan dengan perubahan zaman. Tentunya didukung link and match industri tadi,” imbuhnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VI Jawa Tengah Suratno menyebut, pembenahan terhadap pendidikan dan pelatihan vokasi terus digeber. Mulai dari penyelarasan kurikulum, penyediaan sarana-prasarana (sarpras), hingga akreditasi lembaga dan sertifikasi kompetensi lulusan.

Selain itu, paradigma pendidikan dan pelatihan vokasi dari yang selama ini berorientasi pada suplai (supply driven), diubah jadi kebutuhan pasar kerja (demand driven). “Melalui pendidikan vokasi yang berkualitas, sektor industri mengalami percepatan dalam kemajuan. Saat ini minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi cukup tinggi,” bebernya.

Dari sembilan SMK negeri di Kota Bengawan, lanjut Suratno, hampir semua memiliki potensi unggul. Ada yang menonjol di bidang otomotif, pariwisata, tata busana dan tata boga, kecantikan, kesehatan, serta lainnya. “Semuanya siap berkolaborasi dengan jenjang sekolah lainnya, maupun sesama SMK Negeri,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta Dian Rineta mengaku kolaborasi antarjenjang sekolah berjalan harmonis. Mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK sederajat. Kolaborasi dikemas dalam bingkai Kurikulum Merdeka, melalui pembelajaran berbasis projek.

“Contoh gelar karya di SMPN 4 Surakarta, yang berkolaborasi dengan SMK. Jadi anak-anak itu membeli bahan sendiri, mengolah, dan menjualnya. Itu bagian dari program Profil Pelajar Pancasila. Kemudian mereka dibina langsung oleh siswa SMK  jurusan tata boga,” ungkap Dian. (ian/fer/dam)

Sumber asli: https://radarsolo.jawapos.com/pendidikan/16/01/2023/pendidikan-vokasi-menuju-bonus-demografi-dorong-kolaborasi-semua-jenjang/

Leave a Reply