Jl. Bukit Darmo Raya No 1, Graha Famili Surabaya
+62 (31) 7349231
kadinjatim.sekretariat@gmail.com

Cost and Benefit Analisys (CBA), Biaya dan Manfaat Magang bagi Industri

Mengeluh ihwal tenaga kerja tidak siap pakai? Nyaris hampir dapat dipastikan pernah dialami oleh perusahaan pada dunia usaha dan dunia industri (DuDi). Lantas siapa yang dipersalahkan? Dunia Pendidikan dan Pelatihan? Atau justru DuDi yang ikut berperan membuat situasinya demikian?
Mengurai persoalan ini tidak mudah. Masing-masing domain akan mengemukakan alasannya masing-masing. Perusahaan pada DuDi selalu menerapkan standar tersendiri dalam menerima tenaga kerja. Mereka mengharapkan tenaga kerja baru yang sudah mampu bekerja sesuai dengan kompetensi, SOP, Jobdesc atau Work Instruction perusahaan. Bahkan pasang standar tinggi. Sementara, dunia Pendidikan dan Pelatihan tidak pernah menghasilkan lulusan yang siap pakai. Konon begitulah permasalahannya.

Oleh karenanya, sudah semestinya ada intervensi khusus terkait gap kompetensi antara DuDi dengan Dunia Diklat di tanah air. Kadin sudah lama menyadari mengenai pentingnya pengembangan sistem dan program Pendidikan dan pelatihan vokasi. Tentu ujungnya adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh DuDi. Menyadari pentingnya peran DuDi dalam pengembangan kompetensi tenaga kerja, maka Kadin kemudian menyusun program Kadin Capacity Development (KCD). Tujuannya jelas, bahwa perusahaan harus cancut tali wondo (turut serta) menjadi salah satu pihak yang ikut menjadi bagian solusinya.

Pada sesi ini, kita akan membincang ihwal Cost and Benefit Analisys (CBA). Atau pentingnya biaya dan manfaat Pendidikan dan pelatihan vokasi pada perusahaan. Apa dan bagaimana penerapannya? Mari kita bahas!

Sudah lumrah jika perusahaan kerap menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (training), terutama pada saat menerima karyawan baru. Sebagaimana diungkapkan, bahwa tenaga kerja baru, belum mampu memenuhi kompetensi yang diharapkan perusahaan. Maka, kemudian diselenggarakanlah pendidikan dan pelatihan oleh unit pelatihan kerja di perusahaan. Tujuannya adalah karyawan baru dapat memiliki kompetensi yang diharapkan.

Ada beberapa alasan yang sering muncul saat perusahaan melakukan pendidikan dan pelatihan vokasi. Pertama, membutuhkan karyawan yang kompeten saat ini dan ke depan. Kedua, menginginkan atau mendambakan karyawan yang loyal pada perusahaan. Ketiga, menginginkan penghematan biaya pendidikan dan pelatihan ulang. Keempat, menghargai inovasi dan produktivitas karyawan muda. Kelima, yakin dengan keuntungan finansial dari pendidikan vokasi.

Dengan demikian, CBA ini dapat menjadi jalan solusi bagi perusahaan mendapatkan karyawan yang siap pakai. Ada 3 (tiga) pihak yang mendapatkan manfaat bagi terselenggaranya Pendidikan dan pelatihan vokasi.

Pertama, Manfaat bagi peserta didik/peserta latih, yaitu mereka dapat menerapkan dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang telah diperoleh di sekolah. Meningkatkan kompetensi keahlian, individu, sosial dan metodik (kompetensi bertindak) sesuai profesi. Mendapatkan pembelajaran dan pengalaman nyata di dunia kerja dengan bimbingan pelatih tempat kerja. Memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar di masa depan. Dan mendapatkan uang saku (karena mereka masih dalam kategori berlatih).

Kedua, Manfaat bagi Sekolah / Pemerintah, yaitu Memperkuat hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dengan perusahaan (dunia usaha/dunia industri). Mengembangkan program sekolah dan proses pembelajaran melalui sinkronisasi kurikulum dan kerja sama dengan perusahaan. Meningkatkan kualitas lulusan yang siap kerja. Memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang berkualifikasi. Mengurangi angka pengangguran. Serta meningkatkan daya saing.

Nah, Ketiga, dari sisi perusahaan, apa yang didapatkan manfaatnya? Sebenarnya cukup banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan. Praktisi TVET, Praditya Alambara menjelaskan beberapa situasi yang dibentuk dan dihasilkan dari Pendidikan dan pelatihan vokasi, diantaranya adalah Pemangkasan Biaya Repair karena cacat kualitas produksi, Penghematan Biaya Produk Cacat/Reject, Kesiapan karyawan baru untuk menguasai proses produksi, Kesiapan karyawan baru untuk menguasai proses produksi, Karyawan yang dapat dihindari dengan adanya Program TVET, Berkurangnya kecelakaan kerja bagi karyawan baru, Penurunan Biaya Maintenance-Breakdown Mesin, Manfaat lainnya adalah Membangun Citra yang baik untuk Perusahaan/ Good Branding Image, 9. Perusahaan dapat menghemat Biaya Rekrutmen sesuai dengan Man Power Planning.

Selain itu, manfaat terselenggaranya program magang melalui Pendidikan dan pelatihan vokasi memberi manfaat bagi Perusahaan dengan mendapatkan Tenaga Kerja yang siap pakai tanpa melalui banyak training (Penghematan biaya Training). Perusahaan mendapatkan Tenaga Kerja yang sesuai kualifikasi (sesuai kebutuhan jumlah tenaga kerja yang diinginkan), Perusahaan dapat berkontribusi meningkatkan skill peserta vokasi dan membantu industri lainnya. Serta perusahan dapat menghemat biaya rekrutmen, karena peserta vokasi dapat dievaluasi lebih lanjut menjadi calon karyawan.

Perlu diketahui bahwa CBA merupakan salah satu instrumen dalam pelaksanaan revitalisasi Pendidikan dan pelatihan vokasi. Dan termaktub dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Strategi Nasional Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Dalam rencana aksi revitalisasi Pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, CBA menjadi salah satu mandatori dalam rangka memperkuat peran KADIN dalam penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan vokasi yang berorientasi kepada permintaan (demand oriented TVET).

Nah, apalagi yang harus diragukan?

Hazwan Iskandar Jaya
Ketua Komite Tetap Sertifikasi Kompetensi KADIN DIY

Leave a Reply