Jl. Bukit Darmo Raya No 1, Graha Famili Surabaya
+62 (31) 7349231
kadinjatim.sekretariat@gmail.com

Pemantapan Pelaksanaan Program TKDV Jawa Timur di Surabaya

Surabaya, 7 Agustus 2024 – Kamar Dagang Industri (KADIN) Jawa Timur dengan mitra-nya Swisscontact menyelenggarakan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Kantor Sekretariat Daerah Surabaya. Acara ini bertajuk “Pemantapan Pelaksanaan Program TKDV (Training Kerja dan Daya Vokasi) Jawa Timur”. Acara ini dihadiri dengan 12 stakeholder terkait yang juga merupakan mitra KADIN JATIM & institusi pemerintah. Satu sama lain bersama-sama menyuarakan komitmen untuk pengembangan vokasi.

Dalam sambutan nya, Ketua Umum KADIN Jawa Timur Bapak Adik Dwi Putranto menekankan kepada komitmen dalam pelaksanaan program TKDV.  Program TKDV ini dinilai sangat penting karena KADIN memiliki peran yang sangat penting untuk mengimplementasikan strategi nasional di daerah dalam implementasi program riil untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja maupun bidang kewirausahaan. Beliau juga mengatakan bahwa kedepan nya akan ada Pelatihan Pelatih Tempat Kerja Internasional Versi Dasar (AdAIB) yang bekerjasama dengan SS4C dimana pelatihan ini ditujukan untuk para perusahaan baik yang sudah memiliki pelatih tempat kerja ataupun yang belum memiliki pelatih tempat kerja. 

 

Bapak Kiky Hendrian selaku perwakilan dari SwissContact juga memberikan sambutan terkiat dengan penjelasan perjalanan kerja SS4C selama 32 tahun serta menjelaskan tentang implementasi apa yang sudah diberikan SwissContact ke berbagai provinsi yang ada di Indonesia, selain itu beliau juga menuturkan tentang kerjasama yang dilakukan dengan KADIN Jawa Timur terutamanya dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi. Seperti yang kita ketahui bahwa Pengembangan pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing suatu negara. Pendidikan vokasi berfokus pada pengembangan keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini membantu menciptakan tenaga kerja yang siap pakai dan mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang, sehingga mengurangi kesenjangan antara kebutuhan industri dan keterampilan yang dimiliki oleh lulusan. Selain itu, Pendidikan vokasi mendorong kolaborasi antara lembaga pendidikan dan dunia industri. Sinergi ini memastikan bahwa kurikulum pendidikan vokasi relevan dengan kebutuhan industri, sehingga lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan di lapangan.

 

Dalam pertemuan tersebut, telah terlaksana sebuah diskusi yang dinamis yang dilaksanakan oleh 3 Kelompok Kerja (PokJa) dengan tiap fokus yang berbeda namun saling berkaitan. Pokja 1 yang fokus pada revital ‘Pendidikan Vokasi’, dalam tim ini, mereka membahas tentang pembentukan bursa kerja khusus dengan target pelaksanaan hingga Desember tahun 2025 – laporan perkembangan tahunan. Kurikulum SMK diminta untuk disesuaikan dengan kebutuhan industri, dengan bantuan KADIN untuk sinergi. Ada upaya untuk meningkatkan kompetensi guru melalui sertifikasi dan pelatihan, dengan pengadaan dan penyesuaian kurikulum yang relevan. Kemudian pada Pokja 2 yang memiliki peran dalam revital ‘Pelatihan Vokasi’ akan fokus pada kolaborasi antara Disnaker, KADIN, dan industri untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan memfasilitasi lulusan vokasi. Disnaker akan mensosialisasikan kebutuhan tenaga kerja dan bekerja sama dalam pelatihan berbasis kebutuhan industri. Selain itu, ada inisiatif untuk menyelaraskan program pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja melalui pelatihan SDM dan mentor pemagangan. Pokja 3 dalam kerjasama dan sertifikasi, akan menjadi fasilitator dalam membangun ekosistem vokasi yang terintegrasi antara LPK, SMK, dan DUDIKA. Pokja ini juga akan memetakan kebutuhan pasar kerja dan memastikan sertifikasi sesuai dengan standar yang diakui. Tak terlepas pula untuk melakukan kolaborasi dengan PTN dan pemangku kepentingan lokal untuk memaksimalkan potensi daerah dan mengurangi mobilitas ke kota.

Secara keseluruhan, ketiga Pokja ini bekerja sama untuk meningkatkan pelatihan vokasi, menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri, dan memastikan lulusan vokasi siap memasuki dunia kerja. Sebagaimana yang kita ketahui, Pembentukan Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan pengembangan pendidikan vokasi di tingkat daerah. TKDV bertujuan untuk menciptakan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan dan implementasi program pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Dalam pelaksanaannya, TKDV memiliki peran dalam menjembatani antara lembaga pendidikan dan dunia industri di daerah. Dengan adanya TKDV, kurikulum pendidikan vokasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik industri lokal, sehingga lulusan lebih siap untuk masuk ke dunia kerja dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang ada di daerah tersebut. Dengan adanya TKDV, evaluasi dan perbaikan kualitas pendidikan vokasi dapat dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. TKDV dapat memfasilitasi pengawasan terhadap pelaksanaan program vokasi, memastikan bahwa standar pendidikan yang diterapkan memenuhi ekspektasi industri, serta memberikan masukan untuk peningkatan kualitas pengajaran dan fasilitas pelatihan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah salah satu tujuan utama dari pembentukan TKDV adalah memperkuat link and match antara pendidikan dan dunia kerja. Melalui koordinasi yang dilakukan TKDV, pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan vokasi dapat langsung dikaitkan dengan peluang kerja yang ada di daerah, sehingga lulusan memiliki peluang yang lebih besar untuk langsung terserap oleh industri.

Leave a Reply