
Pendidikan vokasi di tingkat sekolah menengah kejuruan, perguruan tinggi vokasi, serta lembaga kursus dan pelatihan berkontribusi pada pengembangan industri kreatif di Indonesia. Setiap tahun, ratusan ribu pelajar dipersiapkan menjadi talenta-talenta kompeten yang sesuai dengan kemajuan industri kreatif melalui pendidikan vokasi sistem ganda. Kemendikbudristek berkomitmen mendorong industri kreatif di berbagai bidang dengan melahirkan talenta-talenta di bidang tersebut. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Setidaknya ada tiga jalur pendidikan vokasi yang telah disiapkan, yakni melalui level pendidikan menengah, pendidikan tinggi, serta kursus dan pelatihan.
Saat ini, lebih dari 3.329 dari 14.478 SMK di Indonesia fokus pada bidang industri kreatif. Sekitar 339.279 siswa saat ini belajar dalam bidang yang berkaitan dengan industri kreatif, seperti boga dan multimedia. Selain itu, terdapat sekitar 13.432 lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang beroperasi untuk mendukung industri kreatif, serta sekitar 2.000 mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan untuk mendukung sektor industri kreatif di berbagai bidang.
Para calon talenta vokasi bidang industri kreatif ini diberikan kesempatan untuk lebih mengeksplorasi industri kreatif melalui pendidikan vokasi sistem ganda. Berbagai strategi telah disiapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi bidang industri kreatif melalui Merdeka Belajar serta penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis dual system atau sistem ganda.
Penyesuaian Kurikulum
Melalui kebijakan Merdeka Belajar, kurikulum disesuaikan untuk memperkuat pendidikan vokasi di sektor industri kreatif. Dengan berkolaborasi bersama industri, pembelajaran dilakukan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning/PBL) dan pembelajaran berbasis industri (teaching factory). Pendidikan vokasi diperkuat pembelajaran-pembelajaran yang sangat kontekstual dengan mengerjakan PBL bersama industri. Juga turut mengundang praktisi untuk mengajar serta mendorong peningkatan kesempatan bagi mahasiswa vokasi untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.
Transformasi kurikulum juga dilakukan dengan mengadopsi kurikulum vokasi sistem ganda, yang memberikan keseimbangan antara pendidikan di kelas dan praktik langsung di industri. Dengan cara ini, diharapkan lulusan yang dihasilkan akan tetap sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya dalam bidang industri kreatif.
Charlie Cho, Director of Business Development YG Entertainment & Executive Director, Encast Co Ltd, dalam forum Merdeka Innovation Summit 2023 mengatakan bahwa indonesia juga memiliki kekuatan ekonomi kreatif yang cukup besar seperti Korea Selatan. Diperlukan usaha keras, tekad yang kuat, dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengembangkan potensi besar tersebut. Hal ini mirip dengan apa yang dilakukan Korea Selatan dalam membangun industri kreatifnya sejak dua puluhan tahun lalu.
Menjaga Tradisi
Pada akhir tahun 2023, para talenta muda didukung untuk melestarikan tradisi bangsa melalui program Temu Karya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Seni se-Indonesia di Taman Candra Wilwatikta, Pasuruan, Jawa Timur. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek menyelenggarakan acara ini sebagai sarana bagi siswa dan sekolah untuk berkolaborasi dan membangun jaringan.
Temu Karya SMK seni se-Indonesia diikuti oleh 9 SMK dari berbagai daerah. Kegiatan ini berfungsi sebagai platform untuk pertukaran informasi dan ide agar dapat bersaing di tingkat internasional, sebagai ruang apresiasi seni, mendokumentasikan catatan tari dan musik, mendorong penciptaan karya kreatif, memperkuat toleransi antarbudaya, serta menarik minat generasi Z terhadap seni dan budaya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Abing Santoso, Guru Seni Tari SMK Negeri 12 Surabaya yang juga mengikuti Temu Karya SMK seni se-Indonesia mengatakan ada semangat generasi muda untuk melestarikan seni budaya melalui media sosial. Media sosial menjadi salah satu ruang aktualisasi yang dekat dengan generasi muda saat ini, dan itu adalah ruang untuk melestarikan budaya di era digital ini. Karena itu turut disisipkan kegiatan pembuatan konten seni yang berkolaborasi dengan para siswa.
Melalui kegiatan tersebut kita dapat melihat betapa pentingnya generasi muda dalam melestarikan dan mengembangkan tradisi seni budaya. Melalui pendidikan dan dedikasi, mereka tidak hanya menjaga warisan, tetapi juga memperkaya budaya kita untuk masa depan.
Sumber :