Jl. Bukit Darmo Raya No 1, Graha Famili Surabaya 
+62 (31) 7349231 
kadinjatim.sekretariat@gmail.com 

Jawa Tengah Bersinergi Majukan Tenaga Kerja Vokasi Melalui STRADA TKDV

Semarang, 27 Juni 2024 – Hari ini, Semarang menjadi saksi semangat kolaboratif dalam pengembangan tenaga kerja vokasi melalui Seminar dan Workshop Pengembangan Strategi Daerah (STRADA) yang diselenggarakan di Grand Candi Hotel. Acara prestisius ini dihadiri oleh para stakeholder dari dunia usaha dan pemerintahan, termasuk Ketua Umum Kadin Jawa Tengah, Bapak Harry Nuryanto Soediro, S.E., M.M., dan Ketua Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV), Dr. A.P. Ir. Sujarwanto Dwiatmoko, M.Si., yang secara bersama-sama merancang strategi inovatif untuk meningkatkan ekonomi dan tenaga kerja di provinsi ini.

Dalam pidatonya, Dr. Sujarwanto menekankan peran krusial TKDV dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, yang masih menjadi pilar utama dalam ekonomi nasional. “Kami yakin Jawa Tengah akan terus berkembang dengan kualitas yang unggul. Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini didukung oleh pasar yang stabil, dengan tingkat konsumsi masyarakat mencapai 60% dan investasi mencapai 30%,” ujarnya penuh optimisme.

Beliau juga menyoroti pentingnya pelatihan tenaga kerja vokasi yang siap menjadi pengusaha. “Angka pengangguran terbuka di Jawa Tengah telah menurun dari 5,2% menjadi 4,9% menurut data BPS. Ini adalah bukti keberhasilan investasi dalam menciptakan lapangan kerja yang sesuai,” tambahnya.

Workshop ini juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan SDM yang kompeten di berbagai sektor. Meskipun sektor pertanian sering dianggap tradisional, peningkatan investasi belum cukup berdampak signifikan pada penyerapan tenaga kerja. Di sisi lain, sektor manufaktur, perdagangan, dan pariwisata menunjukkan kapasitas besar dalam menyerap tenaga kerja.

Acara ini menawarkan strategi konkret yang dirancang oleh TKDV untuk mencapai tujuan tersebut:

  1. Pemetaan Kebutuhan Industri: Menentukan kebutuhan dan jumlah tenaga kerja untuk setiap industri, serta memahami keluhan industri terkait kekurangan tenaga kerja berkompetensi.
  2. Survei Kesiapan Tenaga Kerja: Melakukan survei mendalam mengenai kesiapan calon pekerja lulusan sekolah.
  3. Identifikasi Lembaga Penanggung Jawab: Melibatkan BLK, Balatkop, dan Dinas Perindustrian untuk menangani aspek pasokan dan permintaan tenaga kerja.
  4. Pembentukan Lembaga Penghubung: Mendirikan lembaga yang menghubungkan kebutuhan tenaga kerja dengan dunia usaha, seperti Disnaker dan asosiasi bisnis.
  5. Penyediaan Kelas Vokasi Fleksibel: Membuka kelas-kelas vokasi yang fleksibel untuk mengatasi ketimpangan kompetensi.
  6. Standarisasi Kompetensi (SKKNI): Menetapkan standar kompetensi untuk berbagai bidang profesi.
  7. Fasilitator Kompetensi: Menunjuk lembaga-lembaga sebagai fasilitator kompetensi yang didukung oleh asesor.
  8. Monitoring dan Evaluasi: Melakukan evaluasi berkala untuk memastikan lulusan yang berkompeten dapat sukses berkarir.

Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan draft kerja sama strategis antara Swisscontact dan Kadin Jawa Tengah, serta pengenalan inisiatif SS4C oleh Bapak M. Reza Nurhardyansyah. Keynote speech dari Ketua TKDV, yang diwakili oleh Bapak Dr. Ahmad Saufi, S.Si., M.Si., menutup acara dengan pesan kuat tentang pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam memajukan pendidikan vokasi di Indonesia.

Seminar dan workshop ini diharapkan menjadi pendorong utama dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten, siap menghadapi tantangan industri masa depan, memperkuat ekonomi Jawa Tengah, dan menjadikan provinsi ini sebagai teladan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

 

 

Leave a Reply