SMAN 2 Teluk Bintan, yang berada di salah satu pulau tertinggal di Kabupaten Bintan, kini menjadi contoh sukses dalam pengembangan pendidikan vokasi. Sekolah ini telah meluncurkan program keahlian di bidang pengelasan, yang bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan praktis agar lebih siap memasuki dunia kerja setelah lulus.
Program ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi para siswa, terutama dalam sektor industri yang membutuhkan tenaga kerja terampil. Dengan adanya pendidikan vokasi seperti ini, lulusan SMAN 2 Teluk Bintan tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga keterampilan yang langsung dapat diterapkan di dunia kerja.
Program ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, terutama di sektor maritim dan perkapalan yang tengah berkembang pesat di Bintan. Dengan pelatihan yang tepat, diharapkan para peserta dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dan berkontribusi dalam industri yang terus maju ini.
Kepala SMAN 2 Teluk Bintan, Mohammad Nazar, menjelaskan bahwa program vokasi pengelasan diperkenalkan sebagai langkah untuk mengatasi kesenjangan keterampilan di daerah terpencil, terutama bagi anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil. Program ini diharapkan dapat memberikan keterampilan praktis yang berguna bagi masa depan mereka.
“SMAN 2 Teluk Bintan kini memiliki fasilitas pelatihan pengelasan dengan instruktur guru yang berkompeten. Para siswa diberikan pelatihan intensif untuk menguasai teknik-teknik dasar pengelasan yang dapat diterapkan dalam berbagi industri, baik itu di sektor konstruksi, perkapalan, maupun manufaktur,” ucapnya,Senin (24/2/2025).
Mohammad Nazar, S.Pd menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk membekali siswa dengan tidak hanya pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan praktis yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, lulusan dari program ini diharapkan siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sekaligus memiliki keterampilan vokasi yang relevan dengan dunia kerja.
“Diharapkan kedepan program ini dapat disupport dan dapat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk industri pengelasan di wilayah sekitar,” pungkasnya.
Para peserta program vokasi ini tidak hanya dilatih dalam keterampilan pengelasan, tetapi juga dibekali dengan pengetahuan tentang keselamatan kerja, etika profesional, dan keterampilan komunikasi yang sangat penting di dunia kerja.
Meskipun terletak di daerah yang relatif terpencil atau tertinggal, SMAN 2 Teluk Bintan berharap dapat mencetak lulusan yang siap berkontribusi pada pembangunan daerah dan nasional.
“Program ini juga menjadi salah satu cara untuk memajukan pendidikan di daerah tertinggal, dengan membuka peluang karir yang lebih luas bagi generasi muda Teluk Bintan. Yang mana pada umumnya para pelajar di pulau Pangkil yang sering disebut anak pulau, kurangnya mendapatkan akses dan fasilitas yang cukup untuk mengembangkan diri mereka, sehingga para pelajar lebih sering memilih bekerja sebagai nelayan yaitu memancing, memukat ikan atau menjaring ikan bilis untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarga,” ungkap Mohammad Nazar.
Alhamdulillah untuk sementara ini melalui program ini juga hasil dari praktik siswa yaitu jendela tralis sudah terpasang di majelis guru. “Walaupun masih banyak keterbatasan sarana dan prasarana bahkan ruang praktik, kegiatan ini bisa berjalan,berkat salah satu guru praktek yang sangat kompeten di bidang pengelasan ini yang selalu semangat berdedikasi dan berkreasi demi siswa-siswa dan kemajuan sekolah kami,” ujar Mohammad Nazar.
Program pelatihan vokasi di bidang pengelasan ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Bintan dalam mengembangkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal. Dengan adanya program ini, semakin banyak siswa, terutama yang berasal dari daerah terpencil dan pulau-pulau kecil, dapat memperoleh keterampilan praktis yang langsung berguna di dunia industri. Selain membuka peluang kerja bagi mereka, program ini juga berpotensi meningkatkan perekonomian daerah.
